Oleh: Elsa Catriana, Editor: Aprillia Ika

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah meminta para pelaku usaha Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) bersinergi dalam menangkap pertumbuhan perjalanan ibadah umrah.

Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama Jaja Jaelani mengatakan, sekalipun banyak pengusaha di bidang tour dan travel umrah, dengan kolaborasi bersama diharapkan bisa tetap mengambil pangsa pasar yang besar.

“Luar biasa, di tengah badai bisa melahirkan asosiasi. Ini asosiasi ke-13 untuk tour and travel ibadah umrah dan haji. Jangan jadi saingan, tetapi bagaimana sama-sama bersinergi,” ujarnya dalam sambutannya pada acara Pelantikan, Pengukuhan, dan Deklarasi Pakta Integritas pengurus Asosiasi Tour Travel Muslim Indonesia (ATTMI) periode 2024-2029, yang dikutip Kompas.com lewat siaran persnya, Rabu (13/10/2024).

Berdasarkan data Kementerian Agama, saat ini ada 2.828 pelaku usaha PPIU dan 686 pelaku usaha Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK). Pun dengan jumlah jemaah umrah tiap tahun meningkat.

Tercatat, sejak Januari hingga September 2024, jumlahnya nyaris menembus 2 juta orang. Angka itu naik signifikan jika dibanding tahun 2023 yang sebanyak 1,5 juta jemaah.

Politik Perasaan Artikel Kompas.id Sedangkan untuk jemaah haji khusus, tahun 2024 sebanyak 27.680 jemaah. Naik dari kuota tahun 2023 yang sebanyak 17.680 jemaah.

Jaja Jaelani juga menyoroti pakta integritas yang digaungkan ATTMI. Dia menekankan pentingnya memberi layanan terbaik, karena jemaah menjalani ibadah, bisnisnya akan mengikuti.

“Menjaga komitmen adalah mutlak. Tugas kami mengawasi komitmen dijalankan atau tidak. Kalau tidak, akan kami semprit,” tutur Jaja.

Ia juga mengingatkan, pihaknya mengontrol ketat dan siap dengan sanksi tegas memblokir pelaku usaha yang nakal. Selain itu, Kemenag juga meminta para penyelenggara memastikan dokumen serta kelengkapan asuransi untuk menjamin jemaah selama di Tanah Suci.

Pada kesempatan sama, Ketua Umum Asosiasi Tour Travel Muslim Indonesia (ATTMI) H Ahmad Makky menjelaskan, sebagai asosiasi termuda di bawah naungan Kemenag, ATTMI akan bersinergi dan mensupport penuh seluruh kegiatan pelaksanaan umrah dan haji khusus.

Makky menjelaskan, saat berdiri, memiliki sekitar 400 anggota. Namun, badai pandemi Covid-19 menghantam seluruh lini bisnis termasuk pengusaha travel.

Hingga saat ini tercatat 55 PPIU atau PIHK dan sekitar 25 travel yang sedang dalam proses perizinan baru. Setelah lebih dari enam tahun ATTMI mendampingi anggota dari yang awalnya tertunda perizinannya hingga memiliki Izin PPIU, PIHK, bahkan menjadi provider VISA.

Sementara itu, Wasekjen ATTMI Drh Zakiah menyatakan kesiapan ATTMI untuk menangkap peluang pertumbuhan perjalanan umrah yang meningkat rata-rata 10-25 persen tiap tahunnya.

Menurut Zakiah, pertumbuhan mulai terjadi setelah kondisi normal pascapandemi Covid 19. Selain itu, pertumbuhan meningkat dengan adanya kebijakan visa yang menarik dari Pemerintah Arab Saudi dan munculnya PPIU dan PIHK baru.

Sebelumnya, President of APAC Markets Saudi Tourism Authority Alhasan Aldabbagh mengatakan, Indonesia menjadi salah satu negara dengan jemaah umrah terbanyak, yakni sekitar 1,5 juta kedatangan jemaah pada 2023.

“Tahun 2024 ini, kita mencoba menargetkan lebih dari dua juta orang,” kata Alhasan Aldabbagh.

Dia bilang, pihak pariwisata Arab Saudi melakukan promosi gencar-gencaran di Indonesia. Apalagi Arab Saudi sudah merilis aturan baru terkait umrah untuk memudahkan jemaah Indonesia. Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengumumkan bahwa umrah bisa memakai berbagai jenis visa baik itu visa pribadi, keluarga, transit, kerja, hingga e-visa.

Sumber: https://money.kompas.com/read/2024/11/14/051500326/pemerintah-ajak-attmi-bersinergi-agar-perjalanan-umrah-tumbuh.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *